SEJARAH RISET OPERASI
Menurut Tjuju Tarliah Dimyati dan
Ahmad Dimyati (2009:1-2) menyatakan, sejak revolusi industri, dunia usaha
tampaknya telah diwarnai pertumbuhan dalam hal ukuran (besarnya) dan
kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan
yang cukup mencolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi
tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Perkembangan
spesialisasi ini, bagaimanapun juga telah menciptakan masalah-masalah baru yang
sekarang masih terjadi diberbagai organisasi. Salah satu masalah kecendrungan
unit-unit suatu organisasi tumbuh secara relative menjadi “kerajaan” yang
otonomi dengan tujuan-tujuan dan system-sistem nilai sendiri, oleh sebab itu
kehilangan pandangan bagaimana kegiatan-kegiatan dan tujuan-tujuan mereka
disatukan pada keseluruhan organisasi. Di samping itu, kompleksitas dan
spesialisasi dalam suatu organisasi menimbulkan kesulitan yang semakin besar
untuk mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk
kegiatan-kegiatan organisasi yang bermacam-macam dengan cara yang paling
efektif sebagai organisasi keseluruhan. Masalah-masalah ini dan kebutuhan untuk
menemukan cara yang lebih baik dalam memecahkannya, telah menimbulkan kebutuhan
akan teknik-teknik riset operasi.
Senada dalam Siang (2011: 1-2)
menyatakan, bahwa masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali
muncul di inggris selama perang dunia II. Inggris mula-mula tertarik
menggunakan metode kuantitatif dalam pemakaian radar selama perang. Mereka
menamakan pendekatan itu sebagai Operation Research karena mereka
menggunakan ilmuwan (scientist) untuk meneliti (Research)
masalah-masalah operasional selama perang. Ternyata pendekatan sangat berhasil
dalam pemecahan masalah operasi konvoi, operasi kapal selam, strategi
pengeboman dan operasi pertambangan. Aplikasi ini menyebabkan riset operasi
didefinisikan sebagai : ”seni memenangkan perang tanpa berperang” (Whitehouse,
1976).
Setelah perang usai, para praktisi
riset operasi kemudian berkonsentrasi untuk memformalkan ilmu/pendekatan yang
mereka kembangkan selama perang dan mencari aplikasinya dalam sektor industri.
Beberapa pendekatan sudah dimulai dalam bidang industri oleh Frederick W.
Taylor, yang menimbulkan ilmu tersendiri dalam bidang teknik industri,
kebanyakan bisnis adalah bisnis-bisnis mikro yang dikelola oleh satu orang
saja. Akan tetapi dengan otomatisasi maka manajemen dan spesialisasi dapat
dikembangkan. Otomatisasi tersebut menyebabkkan timbulnya permasalahan baru
dalam manajemen. Akibatnya, munculnya ilmu-ilmu disiplin baru seperti reiset
pasar, manajemen keuangan, dll. Masing-masing ilmu tersebut menyelesaikan
permasalahan tanpa memperhatikan organisasi secara keseluruhan.
Seeorang manajer harus menentukan
penyelesaian secara keseluruhan, bukan pada bagian masing-masing.
Penyelesaian bagian masing-masing mudah dicari tetapi optimum secara
keseluruhan sulit ditemukan. Riset Operasi membantu manajer dalam menyelesaikan
masalah yang terkait interaksi seluruh obyek terhadap solusi terbaik pada
seluruh item.
Riset operasi berhubungan dengan
prinsip optimisasi, yaitu bagaimana cara menggunakan sumber daya (waktu, biaya,
tenaga, dll) untuk mengoptimalkan hasil. Mengoptimalkan hasil bisa
berarti memaksimukan (menguntungkan/ hasil yang didapatkan) atau meminimumkan
(merugikan/hasil yang dikeluarkan).
Beberapa contoh kasus dalam
sehari-hari yang berhadapan dengan riset operasi dalam Siang (2009:2) antara
lain:
a) Ada berapa jalur darat yang bisa dilalui dari Jakarta ke Yogyakarta? Jalur mana
yang paling optimal dari segi darat? Dari segi waktu? Dari segi biaya?
b) Pembuatan kaleng untuk menyimpan makanan, berapa ukuran kaleng (volume dan
diameter) agar volume tertentu membutukan bahan seminimum mungkin?
c) Pengaturan traffic light. Berapa lama lampu hijau harus menyala pada setiap
sisi agar antrian kendaraan seminimum mungkin?
Operations
Research Society of America
mendefinisikan Riset Operasi sebagai berikut: “Riset Operasi berhubungan dengan
keputusan ilmiah tentang bagaimana mengoptimalkan rancangan dan operasi mesin
SDM yang biasanya menjadi kendala/keadaan tertentu dimana sumber terbatas.”
Beberapa masalah dalam industri saat
ini terus berkembang, sehingga penggunaan komputer dalam RO continuous
mengalami upgrading terutama dalam menghadapi International rivalry
dan productivity problem. Tanpa bantuan komputer terutama dalam software
khusus untuk RO sangat impossible untuk finishing problem yang
cukup besar dan complicated. Program aplikasi software yang support
menganalisa dan biasa digunakan antara lain adalah QM, QSB+, Tora,
Mathematicha, LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer), POM For
Windows dan sebagainya.
DOWNLOAD MATERI PPT : PENGENALAN OPERATIONAL RESERACH
No comments:
Post a Comment